Salah satu inspirasi tulisan ini adalah
film yang dirilis pada tahun 2008, Einstein and Eddington. Banyak hal yang
dapat dimaknai dari film tersebut, salah satunya adalah perjalanan panjang
dalam membuktikan sebuah teori yang amat revolusioner. Teori Relativitas Umum.
Selamat membaca.
Berawal dari Relativitas Khusus
Teori ini sebenarnya adalah perluasan dari
teori relativitas khusus yang ia konstruksi pada tahun 1905. Teori Relativitas
Khusus atau TRK tersaji utuh dalam paper yang berjudul "On the Electrodynamics
of Moving Bodies". TRK ini memberikan gagasan baru mengenai cara pandang
kita tentang ruang-waktu. Bahwa "waktu mutlak" (yang independen
terhadap segala perilaku materi di jagat raya, seperti yang diidealkan Newton)
tidaklah ada. Dan waktu justru menjadi satu koordinat yang tak terpisahkan
dengan tiga koordinat ruang (dari geometri Euclid) dalam jagat raya, sehingga
waktu menjadi relatif karena dipengaruhi oleh ruang, dan menciptakan entitas
baru yang dinamakan "ruang-waktu" yang berdimensi-4.
Konsep revolusioner mengenai ruang-waktu
itu tidak diperoleh Einstein dengan mengembangkan konsep matematika baru,
melainkan dengan mengembangkan konsep ruang-waktu "kuno" melalui
prosedur operasional. Konsep "kerangka Lorentz" yang ia kembangkan
bersama-sama dengan postulatnya mengenai nilai kecepatan cahaya yang tak
bergantung pada pemilihan kerangka inersial (Lorentz), merupakan dasar dari
teori relativitasnya.
Makalah Einstein Dipelajari oleh Sir
Arthur Eddington
Semuanya bermula saat suatu hari dipelataran
Cambrigde pada 1914, terjadi perbincangan antara Sir Oliver [1] dengan
Eddington [2]. Ia menginstruksikan Eddington untuk mempelajari penelitian
Einstein dan mengkaji keterhubungannya dan/atau perbedaannya dengan ide-ide
dasar perumusan hukum-hukum Newton.Hasil kajiannya itu harus dipresentasikan
dihadapan fisikawan lain di Cambridge.
Kini, dihadapan seorang fisikawan kepala
astronomi Cambridge itu terhampar sebuah makalah yang berjudul "Zur
Elektrodynamik bewegter Korper" (dalam bahasa inggris: On the
Electrodynamics of Moving Bodies) buah karya fisikawan teori A. Einstein.
Sebuah makalah tanpa references, tanpa acknowledgement. Sebuah makalah yang
seolah nampak sebagai permainan matematika semata, tanpa bisa dihubungkan
alih-alih dibuktikan dalam kehidupan nyata.
Dalam presentasinya di hadapan rekan-rekan
fisikawan Cambridge ia hanya mengambil satu inti sari dari paper setebal 30
halaman tersebut. Bahwa: Time. . .is at a different speed in the universe,
depending on how fast you are moving. The faster you move, the more times slows
down.
Walaupun ternyata mendapatkan penolakan
dari para fisikawan Cambridge saat itu. Namun, rupanya Eddington amat setuju
dengan ide yang Einstein tulis dalam makalah tersebut. Dan ia berkeyakinan
setiap teori yang diajukan harus ada cara pembuktiannya di dunia nyata.
Beberapa hari setelah itu, ia menulis surat kepada Einstein, menanyakan
bagaimana teorinya menjelaskan tentang realitas alam. Semenjak itulah
korespondensi antara keduanya terjalin.
Prediksi Relativitas Umum untuk Presisi
Orbit Perohelion Merkurius
Salah satu permasalahan klasik dari hukum
gravitasi Newton adalah ketidaksesuainnya prediksinya terhadap presisi orbit
Merkurius [3]. Bermula saat seorang astronomer asal Perancis, Le Verriere pada
1846 mencoba melakukan kalkulasi dan observasi mengenai presisi orbit planet
berdasarkan hukum Newton. Ia mendapati bahwa orbit dari sebuah planet yang
mengelilingi matahari memang tunduk pada hukum gravitasi Newton.
Namun, saat ia melakukan pengamatan pada
merkurius, ia mendapati hal yang berbeda. berdasarkan pengamatan dengan
berdasarkan kalkulasi dari teori newton yaitu menyisakan 38 detik busur yang
tak terjelaskan oleh teori Newton. Pada 1890, Newcomb melakukan pengamatan
secara seksama terhadap apa yang dilakukan oleh Le Verriere. ia mendapati bahwa
presisi tersebut harusnya 43 derajat detik busur. efek apakah yang menyebabkan
munculnya angka ini? padahal efek angguan gravitasi yang dihitung oleh teori
gangguan Newtonian dari gerakan planet lain, seperti Venus, bumi dan Jupiter
telah diperhitungkan?
Tidak banyak orang yang memperhatikan
keganjilan ini. Dan lebih menganggapnya sebagai kebenaran dengan adanya prinsip
aproksimasi dan kompleksitas. Namun, justeru fakta inilah yang disadari oleh
Eddington. Ia kemudian menulis sepucuk surat kepada Einstein untuk meminta
penjelasan terkait prediksi teori relativitasnya bagi orbit merkurius.
Sangat mengesankan!!! teori relativitas
Eintein berhasil memberikan prediksi yang sempurna bagi presisi orbit
merkurius. Presisi sebesar 43 detik busur per abad yang tak terpecahkan itu
ternyata murni berasal dari akibat digunakannya relativitas umum. Eddington
segera menyadari bahwa Einstein telah mendekatkan teorinya pada masalah
gravitasi.
Jika melihat "The Collected Papers
of Albert Einstein", hasil perhitungan yang ia berikan kepada
Eddington, ia sampaikan juga dalam kuliahnya di Prussian Academy of Sciences,
Berlin pada 18 Nopember 1918.Kuliah yang ia bawakan berjudul: "Erklarung
der Perihelbewegung des Merkur aus der allgemeinen Realtivitatstheorie"
(Explanation of the Perihelion Motion of Mercury from General Relativity
Theory). Dalam penjelasannya, ia mengawali dari medan gravitasi dan dengan
sejumlah aproksimasi. sungguh perumusan yang amat kompleks.
Tak lama kemudian, datang sepucuk surat
dari Karl Schwarzschild (seorang fisikawan jerman). Dalam surat itu, Karl
menyatakan bahwa ia memberikan perhatian lebih pada perhitungan Einstein
terkait dengan perihelion merkurius. Ia kemudian mengajukan perhitungan yang
nampak lebih sederhana ketimbang yang Einstein lakukan.
Efek Pembelokan Cahaya dan Ekspedisi
Gerhana Matahari 1919
Sebenarnya, pada 1911, Einstein
mempublikasikan papernya yang berjudul, "On the Influence of
Gravitation on the Propagation of Light". Dalam paper setebal 8
halaman itu, Einstein meramalkan bahwa cahaya dapat dibelokkan oleh medan
gravitasi. Namun, barulah pada 15 November 1915, paper berjudul "On The
General Theory Of Relativity" merampungkan apa-apa yang telah Einstein
ramalkan sebelumnya. Einstein sampai pada kesimpulan bahwa ruang-waktu bersifat
lengkung. kehadiran massa melengkungkan ruang-waktu disekitarnya.
Gambarannya seperti ini. Jika cahaya
bintang melewati sebuah benda langit massif seperti matahari, maka ramalan
Einstein adalah cahaya bintang itu akan dibelokkan di sekitar matahari
tersebut. Membeloknya cahaya bintang itu bukan disebabkan oleh tertariknya
cahaya bintang karena pengaruh gaya gravitasi matahari, melainkan ruang-waktu
di sekitar matahari tersebut melengkung.
Untuk menguji keabsahan teorinya tersebut
adalah dengan mengamati cahaya bintang yang dekat dengan matahari.
membandingkan dua plat foto beberapa bintang yang diambil saat gerhana matahari
dengan foto bintang tersebut di malam hari. Jika memang ada gap, berarti itu
membuktikan bahwa cahaya dibelokan oleh matahari. Eddington melakukan ekspedisi
ke daerah Principe, Afrika. Tempat terbaik untuk mengamati gerhana matahari
pada 1919. Hasilnya, Eddington mendapati bahwa memang terdapat gap antara kedua
foto tersebut. Yang artinya, cahaya dibelokkan disekitar matahari. Ruang-waktu
disekitar matahari melengkung.
So, we have a new theory of Gravity :)
Catatan :
- Sir Oliver atau yang bernama Sir Oliver Joseph Lodge adalah fisikawan Inggris yang lahir pada tahun 1851. Peraih Rumford Medal dari Royal Society pada 1898. Dia adalah pemegang paten pada Wireless Telegraphy.
- Sir Eddington, nama lengkap: Arthur Stanley Eddington adalah astrofisikawan inggris yang memiliki kemampuan terbaik dalam hal pengukuran dan observasi saat itu. Lahir pada 28 Desember 1882 di daerah Cumbria, Inggris. Eddington menulis sejumlah artikel terkait teori relativitas dalam bahasa inggris. Dan boleh dikatakan bahwa ia adalah astrofisikawan inggris pertama yang menerima teori relativitas Einstein.
- Presisi orbit merkurius dari eksperimen adalah 5600 detik busur per abad. sedangkan perhitungan berdasar teori Newton adalah 5557 detik busur. Nilai tersebut berasal dari rotasi bumi berdasarkan sistem kerangka koordinat astronomik sebesar 5025 detik busur. Dan gangguan Newtonian dari gerakan planet lain, seperti Venus, bumi dan Jupiter sebesar 532 detik bususr.
Sumber Gambar: http://www.fisikanet.lipi.go.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar